thebignoisefestival.com – Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, menyatakan bahwa pemerintah ingin mendukung Volkswagen (VW) dan membantu perusahaan tersebut menghindari penutupan pabrik. Namun, pabrikan mobil besar ini harus menyelesaikan sebagian besar masalahnya sendiri. VW sebelumnya mengumumkan bahwa mereka membutuhkan restrukturisasi besar untuk tetap kompetitif dan sedang mempertimbangkan untuk menutup pabrik di Jerman, langkah pertama yang akan diambil dalam sejarah 87 tahun perusahaan ini.
Pengumuman ini mengejutkan para karyawan dan menambah kekhawatiran tentang masa depan industri otomotif Jerman yang menghadapi tantangan berupa biaya tinggi, persaingan dari China, dan permintaan yang lemah untuk kendaraan listrik (EV). “Sebagian besar tugas ini harus diselesaikan oleh Volkswagen sendiri,” kata Habeck saat mengunjungi pabrik VW di Emden, barat laut Jerman, Jumat (20/9/2024).
Namun, ia menolak untuk mengomentari laporan media yang menyebutkan bahwa ribuan pekerjaan di Volkswagen terancam, dengan alasan ia tidak bisa ikut campur dalam kebijakan perusahaan. Meskipun demikian, Habeck mengatakan bahwa pemerintah dapat membantu sektor otomotif dengan mengirimkan sinyal pasar yang tepat, meskipun tidak menyebutkan kemungkinan bantuan negara untuk Volkswagen secara spesifik.
Ia menekankan pentingnya upaya meningkatkan permintaan untuk kendaraan listrik, dengan mengatakan bahwa “kendaraan listrik adalah masa depan.” Penjualan mobil listrik berbaterai di Jerman telah merosot tajam tahun ini setelah pemerintah menghentikan subsidi, memberikan pukulan besar bagi para produsen mobil yang telah berinvestasi besar dalam transisi ke energi terbarukan. Berlin baru-baru ini memperkenalkan rencana pemotongan pajak untuk kendaraan listrik perusahaan guna meningkatkan permintaan, kata Habeck.
Habeck akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi pada Senin mendatang dengan perwakilan dari industri otomotif dan serikat pekerja untuk membahas tantangan sektor ini. Sebagai tanda tantangan yang dihadapi produsen mobil, Mercedes-Benz pada Kamis menurunkan proyeksi untuk tahun 2024 karena lemahnya penjualan di pasar utama China. Rival Jerman lainnya, BMW, juga menurunkan perkiraan keuntungannya awal bulan ini, mengutip lemahnya permintaan di China.
Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan pemerintah dan inisiatif baru untuk memastikan kelangsungan hidup dan kompetitivitas industri otomotif Jerman di tengah tantangan global.