thebignoisefestival.com – Harga emas terpantau berada di jalur negatif, akan tetapi harga emas masih berada di area konsolidasinya dan bertahan di level US$2.500 per troy ons. Harga emas turun setelah indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil treasury AS sama-sama menguat.
Pada perdagangan Jumat (30/8/2024), harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,72% di level US$2.503,03 per troy ons. Sementara, hingga pukul 06.53 WIB Senin (2/9/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih rendah atau turun 0,02% di posisi US$2.502,49 per troy ons.
Tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, PCE inti juga naik 0,2% untuk bulan tersebut tetapi naik 2,6% dari tahun lalu, akan tetapi sedikit lebih rendah dari estimasi 2,7%.
Dalam beberapa hari terakhir, para pembuat kebijakan seperti Ketua bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, telah menyatakan keyakinannya bahwa inflasi kembali ke target 2% yang ditetapkan The Fed. The Fed kini diharapkan beralih fokus dari data inflasi ke data pasar tenaga kerja. Meskipun tingkat pengangguran AS masih rendah di angka 4,3%, angka tersebut telah meningkat selama setahun terakhir, dan survei menunjukkan perlambatan dalam perekrutan dan persepsi di antara para pekerja bahwa pekerjaan semakin sulit didapat.
Selain itu, saat ini investor menantikan laporan penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis pada pekan ini. “Minggu depan kita akan menjadi saksi apakah The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 50 atau 25 basis poin pada pertemuan bulan September,” seru Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, kepada Reuters.
Adapun, menurut alat CME FedWatch, para pelaku pasar sedikit menaikkan taruhan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada bulan ini menjadi 69%, dengan kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin turun menjadi 31% setelah rilisnya laporan inflasi.
Permintaan fisik tetap lesu di antara konsumen utama Asia karena kuota impor menggagalkan peningkatan permintaan China.