thebignoisefestival.com – Jack Ma, pendiri Alibaba, telah menjadi kurang terlihat dalam sorotan publik sejak pertama kali menghilang dari pandangan umum pada September 2020. Ini terjadi setelah ia membuat sebuah pidato di Shanghai dimana ia secara terbuka mengkritik sistem keuangan dan regulasi di China, menyatakan bahwa pendekatan regulasi saat itu menghambat inovasi dan pertumbuhan.
Setelah pidato tersebut, Jack Ma tidak lagi muncul secara umum, hampir selama 4 tahun, yang menimbulkan berbagai spekulasi tentang keberadaan dan kegiatan sehari-harinya. Sumber-sumber menduga bahwa tindakan Jack Ma yang berani tersebut tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahan Xi Jinping, sehingga membuatnya menjadi sasaran pembatasan oleh pemerintah, meskipun ia masih bebas secara fisik.
Menurut Duncan Clark, yang pernah menjadi penasihat Jack Ma, sikap provokatif Ma terhadap pemerintah China telah membuatnya menjadi target yang jelas dalam era perubahan kebijakan yang sedang berlangsung di bawah kepemimpinan Xi Jinping. Sejumlah laporan, termasuk dari Daily Mail, mengindikasikan bahwa popularitas Jack Ma sempat menyaingi Presiden Xi Jinping, yang mungkin telah merasa tersaingi oleh figur-figur sukses di sektor teknologi seperti Ma.
Presiden Xi Jinping, dikutip dari Nikkei, telah memperkuat kontrol terhadap raksasa teknologi dan individu kaya di China dalam upaya menciptakan ‘kemakmuran bersama’ dan mengurangi disparitas kekayaan. Akibatnya, Jack Ma telah kehilangan pengaruhnya di bisnisnya, termasuk kontrol atas Ant Group dan Alibaba yang terkena denda besar atas praktik monopoli.
Sejarah Jack Ma juga erat kaitannya dengan Jiang Zemin, mantan presiden China yang baru-baru ini meninggal. Di bawah Jiang, Ma, yang dulu dianggap sebagai ‘kapitalis’ dan tidak diizinkan bergabung dengan Partai Komunis, mendapat kesempatan untuk berkembang. Jiang memperkenalkan kebijakan neoliberal yang memungkinkan swasta mendapatkan lebih banyak kebebasan dalam ekonomi.
Namun, dengan bergesernya kebijakan di bawah Xi Jinping, Jack Ma telah mengalami perubahan besar dalam peran dan pengaruhnya. Kini, ia diketahui telah kembali ke China setelah beberapa waktu di luar negeri dan beralih fokus ke bisnis perikanan dan agrikultur. Dia juga menjadi dosen kehormatan di beberapa universitas dan kadang-kadang tampil di acara internal Alibaba untuk motivasi.
Selain itu, Jack Ma telah berinvestasi di 1.8 Meters Marine Technology (Zhejiang) Co, sebuah perusahaan perikanan dan agrikultur yang berbasis di Hangzhou, China, dengan modal besar sebesar USD 15 miliar (Rp 234,7 triliun).