Sebuah video TikTok dari akun @JalanRusak24 viral pada 15 Mei 2024, memperlihatkan jalan nasional di Jawa Tengah berlubang sebesar drum dengan caption: “Ini hasil Rp 1,7 triliun? Pejabat sibuk goyang kaki!”. Dalam 24 jam, video tersebut mengumpulkan 2,3 juta like dan 45.000 komentar warganet yang meminta audit proyek.

KPK Turun Tangan: Selisih Material Aspal Rp 320 Miliar

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung merespons dengan menyita dokumen tender proyek jalan tol Trans-Jateng seksi 3 yang dikerjakan PT Baja Makmur. Investigasi awal mengungkapkan, kontraktor menggunakan material aspal kualitas rendah senilai Rp 320 miliar—padahal laporan keuangan mencantumkan harga bahan standar SNI. “Kami menemukan aliran dana mencurigakan ke rekening pejabat Dinas PUPR setempat,” tegas Juru Bicara KPK, Iriawan, dalam konferensi pers darurat.

Warganet Jadi Detektif: Ungkap Invoice Palsu dan Aliran Dana ke Keluarga Pejabat

Akun TikTok @JalanRusak24 kemudian mengunggah bukti lanjutan: foto invoice palsu dan surat perintah kerja yang ditandatangani Kepala Dinas PUPR Jawa Tengah, Budi Santoso. Warganet menyusun thread Twitter yang melacak transaksi mencurigakan sebesar Rp 82 miliar ke perusahaan milik keluarga Budi. “Mereka mengira rakyat tidak bisa baca laporan keuangan. Kami reverse engineering data e-budgeting dan temukan kebohongan ini,” tulis akun @AntiKorupsiID.

Menteri PUPR Pecat Pejabat dan Janji Sensor IoT

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memecat Budi Santoso pada 17 Mei 2024. Ia juga menginstruksikan tim inspektorat merevisi seluruh sistem pengawasan proyek infrastruktur. “Kami akan pasang sensor IoT di setiap kilometer jalan untuk memantau kualitas material secara real-time,” janjinya dalam siaran YouTube Live.

Gugatan Pencemaran Nama Baik vs Pembelaan LBH

Tak tinggal diam, PT Baja Makmur menggugat @JalanRusak24 dengan tuduhan pencemaran nama baik. Namun, pengacara publik dari LBH Jakarta membela sang kreator konten: “Unggahan itu memenuhi unsur public interest. Bukti valid, bukan hoaks!”

Protes Warga: Karung Aspal Rusak di Kantor Gubernur

Aksi warga tidak berhenti di TikTok. Massa dari Desa Sukamaju, salah satu wilayah terdampak jalan berlubang, mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah dengan membawa karung berisi pecahan aspal. “Kami sumbangkan ini ke pejabat biar mereka tahu rasanya naik motor di jalan ‘karyanya’,” seru Sutrisno, ketua kelompok pengguna jalan.

Reformasi Sistem Pengawasan: Libatkan Komunitas Lokal

Skandal ini memicu revisi UBA (Uji Beban Aspal) nasional. Kini, setiap proyek jalan wajib melibatkan komunitas lokal sebagai pengawas independen. “Partisipasi publik via platform digital menjadi senjata baru melawan korupsi,” kata pengamat kebijakan publik Universitas Gadjah Mada, Prof. Ahmad Nurudin.

#GoyangKakiPejabat: Senjata Baru Bernama TikTok

Sementara Budi Santoso menjalani proses hukum, tagar #GoyangKakiPejabat tetap trending dengan 1,2 juta tweet. Masyarakat kini punya senjata: ponsel, TikTok, dan keberanian membongkar borok pejabat yang “goyang kaki” di atas penderitaan rakyat.