thebignoisefestival.com

thebignoisefestival.com – Jakarta, kota yang selama ini dikenal sebagai pusat pemerintahan Indonesia, sedang bersiap untuk melepas statusnya sebagai ibu kota negara. Ini menyusul rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Pergeseran ini menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana pengaruhnya terhadap sektor properti di Jakarta?

Pengaruh Pemindahan Ibu Kota terhadap Sektor Perhotelan Jakarta

Menurut Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy PT Leads Property Services Indonesia, sektor perhotelan Jakarta mungkin akan merasakan dampak paling signifikan akibat pemindahan ibu kota ini. Martin menyoroti bahwa 30-40% permintaan hotel di Jakarta bersejarah berasal dari kegiatan pemerintah, seperti pertemuan dan konferensi regional, yang kerap membutuhkan fasilitas akomodasi dan ruang pertemuan eksternal.

Sektor Perkantoran: Perubahan Penggunaan Ruang dan Potensi Baru

Sementara itu, sektor perkantoran mungkin tidak akan mengalami dampak yang berarti, kecuali untuk gedung-gedung kantor kelas C. Gedung-gedung pemerintah yang ditinggalkan bisa menjadi pesaing di pasar sewa jika mereka ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Martin menekankan pentingnya perubahan peruntukan ruang dari zona pemerintahan menjadi komersial untuk memaksimalkan potensi area tersebut, yang memerlukan studi mendalam dan persetujuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Renovasi Gedung untuk Menarik Penyewa Milenial dan Generasi Z

Apabila gedung-gedung pemerintahan ingin dipasarkan kepada penyewa swasta, renovasi mungkin menjadi kunci untuk menjadikannya relevan dengan tren dan kebutuhan generasi saat ini. Gedung-gedung berdesain lama perlu diperbaharui untuk bersaing dengan gedung-gedung kelas C yang lebih modern dan strategis terletak di daerah seperti Jl. Rasuna Said dan Jl. Gatot Subroto.

Pengaruh Minimal pada Kantor Kelas Premium dan Properti Lain

Untuk gedung perkantoran kelas premium, A, dan B, diprediksi tidak akan terpengaruh oleh pemindahan ibu kota karena memiliki segmen pasar tersendiri, seperti perusahaan multinasional. Martin juga mengungkapkan bahwa sektor properti lain seperti apartemen, rumah, gudang, dan ritel diperkirakan akan tetap stabil dan tidak terpengaruh secara signifikan oleh perpindahan ibu kota.

Proyeksi Sektor Perumahan: Penjualan Tetap Kuat

Sektor perumahan, menurut Martin, diperkirakan akan tetap mengalami penjualan yang baik. Alasannya adalah permintaan tinggal di Jakarta yang terus berlanjut setiap tahun dari pekerja yang bukan hanya dari kalangan pemerintah tetapi juga swasta.

Peraturan Baru dan Masa Depan Jakarta

Inisiatif pemerintah untuk mengubah fungsi Jakarta menjadi pusat bisnis dan kota global diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Meskipun undang-undang ini telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo, proses pemindahan ibu kota akan diresmikan melalui Keputusan Presiden mengenai pemindahan ibu kota ke IKN. Sampai saat itu, Jakarta masih menjabat sebagai ibu kota.

Kesimpulannya, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN akan membawa perubahan dinamika pada sektor properti, namun tidak dalam skala yang merusak, dengan sektor perhotelan merasakan dampak terbesar sementara sektor lainnya tetap tangguh.