thebignoisefestival.com – Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, mengumumkan pengerahan 1.500 tentara AS ke perbatasan selatan dekat Meksiko. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan jumlah migran yang mencoba memasuki AS secara ilegal, meskipun kebijakan imigrasi Trump telah kontroversial sejak masa jabatannya. Pengerahan tentara tersebut diperkirakan untuk memperkuat upaya pengamanan di perbatasan dan menanggulangi masalah migrasi yang semakin membebani sistem imigrasi negara tersebut.
Tentara yang dikerahkan akan bertugas mendukung petugas perbatasan AS dengan mengelola logistik, mendirikan penghalang fisik, serta meningkatkan pengawasan menggunakan teknologi canggih, termasuk drone dan kamera pengintai. Meski demikian, kritik terhadap kebijakan ini segera muncul, terutama dari kelompok-kelompok yang mendukung hak-hak migran. Mereka menilai langkah ini sebagai bentuk militerisasi perbatasan yang berlebihan dan tidak efektif dalam menangani masalah inti migrasi.
Sebagai tambahan, banyak yang menganggap langkah ini sebagai upaya untuk menarik perhatian politik menjelang pemilihan umum AS, dengan Trump berusaha menguatkan citranya sebagai sosok yang tegas terhadap masalah imigrasi. Keputusan ini menambah ketegangan dalam debat seputar kebijakan imigrasi AS, yang terus menjadi isu utama di tingkat nasional dan internasional.