Bali diguncang gempa bumi berkekuatan 6.5 skala Richter pada pagi ini, tepatnya pukul 08:15 WIB. Gempa tersebut terjadi di perairan sekitar Pulau Bali, sekitar 120 kilometer dari pantai selatan Bali dengan kedalaman 10 kilometer. Getaran gempa terasa kuat di seluruh wilayah Bali, memicu kepanikan di kalangan warga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera merilis peringatan tsunami setelah gempa terjadi. Peringatan itu menciptakan kecemasan di kalangan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pesisir seperti Denpasar dan Kuta. Beberapa warga dan wisatawan segera dievakuasi dari daerah rawan, sementara pihak berwenang meminta mereka untuk menjauhi pantai.

Setelah melakukan analisis lebih lanjut, BMKG mencabut peringatan tsunami, menyatakan bahwa risiko gelombang besar sangat kecil. Meskipun demikian, otoritas setempat tetap mengimbau warga dan wisatawan untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang pasang. Proses evakuasi berlangsung cepat dan terorganisir, dengan petugas dari berbagai instansi bekerja sama untuk memastikan keselamatan semua pihak.

Pemerintah daerah Bali, bersama dengan tim tanggap darurat, langsung memulai pemantauan untuk mengevaluasi dampak gempa. Meskipun kerusakan bangunan cukup ringan, beberapa kawasan wisata dan pemukiman mengalami kerusakan. Tim medis yang siap siaga memberikan pertolongan pertama kepada korban yang terluka, meskipun laporan korban jiwa belum muncul.

Di kawasan wisata, pengelola hotel dan tempat wisata memastikan para pengunjung tetap aman. Mereka membantu pengungsian sementara dan memberikan informasi terkait perkembangan situasi. Banyak wisatawan yang memilih tetap tinggal di tempat yang lebih aman hingga situasi lebih stabil.

Pemerintah Bali meminta semua pihak untuk terus mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan otoritas setempat. Mereka mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan mematuhi instruksi darurat guna memastikan keselamatan bersama.