Tim peneliti dari Institut Riset Biomolekuler Indonesia (IRBI) mengumumkan penemuan revolusioner dalam pengembangan vaksin dengue. Mereka berhasil mengekstrak senyawa aktif dari tanaman lokal yang efektif melawan virus dengue.
Dr. Ratna Wijaya memimpin tim peneliti yang mengidentifikasi potensi antivirus dalam tanaman kemangi hutan (Ocimum sanctum). Tim ini menemukan bahwa ekstrak tanaman tersebut mengandung senyawa yang mampu menekan perkembangbiakan virus dengue.
Para peneliti mengembangkan metode ekstraksi khusus untuk memaksimalkan kandungan senyawa aktif. Mereka mengkombinasikan teknik bioteknologi modern dengan pengetahuan obat tradisional. Hasil uji laboratorium menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 90% dalam menghambat virus dengue.
IRBI melakukan uji klinis tahap awal pada hewan coba dengan hasil menjanjikan. Tim peneliti mengamati pembentukan antibodi yang signifikan tanpa efek samping berbahaya. Vaksin ini juga menunjukkan kemampuan melindungi terhadap keempat serotipe virus dengue.
Dr. Wijaya menekankan keunggulan vaksin berbasis tanaman lokal ini. “Kami menggunakan bahan yang mudah didapat dan berkelanjutan. Biaya produksi jauh lebih rendah dibanding vaksin impor,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan memberikan dukungan penuh untuk pengembangan lebih lanjut. Mereka menyediakan dana penelitian dan fasilitas uji klinis. Tim peneliti menargetkan uji klinis pada manusia dalam waktu 18 bulan.
Perusahaan farmasi nasional telah menunjukkan minat untuk memproduksi vaksin ini secara massal. IRBI menjalin kerjasama dengan petani lokal untuk budidaya kemangi hutan secara berkelanjutan.
Para ahli kesehatan masyarakat menyambut positif terobosan ini. Mereka memprediksi vaksin akan membantu mengurangi 400.000 kasus dengue tahunan di Indonesia. Penemuan ini juga membuka peluang ekspor vaksin ke negara-negara tropis lain yang menghadapi masalah serupa.