Vatikan dan dunia berduka. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma yang dikenal karena pesan-pesan damainya, meninggal dunia di usia 87 tahun. Berita ini diumumkan secara resmi oleh pihak Vatikan dan langsung menyebar ke berbagai belahan dunia. Umat Katolik dan pemimpin lintas agama menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergiannya.

Selama masa kepemimpinannya sejak 2013, Paus Fransiskus aktif mendorong dialog antaragama, perdamaian dunia, serta kepedulian terhadap kaum miskin dan lingkungan. Ia dikenal sebagai sosok sederhana, rendah hati, dan berani menyuarakan kebenaran, bahkan di tengah tekanan politik dan sosial global.

Paus Fransiskus juga memainkan peran penting dalam berbagai isu kemanusiaan—dari konflik Timur Tengah hingga krisis iklim. Ia menemui pengungsi, berbicara lantang soal ketidakadilan, dan kerap menyerukan solidaritas lintas negara serta perlindungan terhadap kelompok rentan.

Dunia kehilangan suara damai dari Vatikan yang selama satu dekade menjadi jembatan di tengah perpecahan. Banyak pemimpin dunia, termasuk dari negara non-Katolik, menyatakan penghormatan dan pengakuan atas pengaruh positif Paus Fransiskus dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan.

Vatikan mengumumkan akan segera mengadakan konklaf untuk memilih Paus baru, sementara ribuan umat diperkirakan akan hadir di Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir.

Paus Fransiskus mungkin telah tiada, namun warisan nilai dan pesannya tentang cinta, kesederhanaan, dan kedamaian akan terus hidup di hati umat dan dunia.