miliarder-pendukung-trump-kritik-tajam-kebijakan-tarif-yang-dianggap-merugikan-ekonomi-as

thebignoisefestival – Ken Griffin, CEO Citadel sekaligus pendukung miliarder Presiden Donald Trump, melontarkan kritik keras terhadap kebijakan perang dagang Presiden. Sebagai salah satu penyumbang terbesar kampanye Partai Republik, Griffin menilai kebijakan itu merusak citra Amerika Serikat di mata dunia dan menciptakan dampak ekonomi yang serius.

Tarif Melemahkan Ekonomi Nasional

Griffin menegaskan bahwa tarif impor yang Trump tetapkan telah memperburuk hubungan dagang dengan negara lain. Ia juga menyebut bahwa langkah tersebut membuat investor kehilangan kepercayaan terhadap perekonomian AS. Dalam pandangannya, kebijakan itu merusak “merek Amerika” dan membutuhkan waktu lama untuk memulihkannya.

Kebijakan Dinilai Kontraproduktif

Griffin memahami niat Trump untuk melindungi industri dalam negeri medusa88. Namun, ia menilai pelaksanaan kebijakan justru menghasilkan dampak sebaliknya. Banyak pelaku bisnis merasa kesulitan akibat biaya impor yang melonjak dan pasar ekspor yang menyempit. Karena itu, Griffin mendorong pemerintah untuk segera meninjau ulang pendekatan dalam kebijakan perdagangan.

Kekhawatiran Dunia Usaha Meningkat

Pernyataan Griffin menunjukkan kekhawatiran yang semakin meluas di kalangan pelaku usaha dan investor. Beberapa analis memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan Trump bisa mendorong Amerika Serikat menuju resesi jika tidak diubah segera.

Desakan untuk Pendekatan Baru

Komentar Griffin menambah tekanan terhadap Presiden Trump dan tim ekonominya. Mereka menghadapi tuntutan untuk mencari solusi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan perdagangan global, terutama saat bersaing dengan China dan Uni Eropa.

Tren Keraguan dari Pendukung Internal

Fenomena ini mencerminkan tren baru di antara pendukung Trump. Banyak dari mereka mulai mempertanyakan efektivitas kebijakan tarif yang Presiden terapkan. Mereka mendesak pendekatan yang lebih diplomatis dan terukur demi menjaga stabilitas hubungan internasional dan perekonomian nasional.